Jumat, 06 Maret 2009

IMUNISASI


 Pengertian : Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit.



Kekebalan Pasif
 Kekebalan
Kekebalan Aktif


 Kekebalan Pasif : kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh individu itu sendiri.
>>> ex : kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu.


 Kekebalan Aktif : kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri, akibat terpajan pada antigen.
>>> ex : imunisasi



 Tujuan : - mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang
- menghilangkan penyakit tertentu pada kelompok masyarakat (populasi)
- menghilangkan penyakit tertentu dari dunia



 Keberhasilan Imunisasi :
status imun penjamu
Tergantung faktor faktor genetik penjamu
kualitas & kuantitas vaksin



Penyimpanan Vaksin Imunisasi
Penyimpanan vaksin membutuhkan suatu perhatian khusus, karena vaksin mrp sediaan biologis yang rentan thd perubahan temperatur lingkungan.
- Vaksin akan rusak bila temperatur terlalu tinggi atau terkena matahari langsung.
Ex : Vaksin Polio Oral, BCG & Campak.
- Kerusakan juga dapat terjadi apabila terlalu dingin atau beku.
Ex : DPT, Hepatitis B, Vaksin Influenza, Toksoid Tetanus.
- Vaksin Polio boleh membeku & mencair tanpa membahayakan potensinya.
- Vaksin yang sudah dilarutkan lebih cepat rusak.
- Sekali potensi vaksin hilang akibat panas atau beku, maka potensinya tidak dapat dikembalikan walaupun temperatur sudah disesuaikan kembali.
- Potensi vaksin hanya bisa diketahui dengan pemerikasaan lab.
- Suhu temperatur penyimpanan 0oC sampai +8oC.


Pengenceran Vaksin
- Vaksin kering yang beku harus diencerkan dengan cairan pelarut khusus & digunakan dalam periode waktu tertentu.
- Apabila vaksin telah diencerkan, harus periksa tanda-tanda kerusakan (warna & kejernihan).
- Perlu diperhatikan bahwa vaksin Campak yang telah diencerkan cepat mengalami perubahan pada suhu kamar.


Reaksi Pasca Imunisasi
- Imunisasi DPT, MMR, Hepatitis B dan Campak dapat menimbulkan Demam.
- Orang tua perlu diberitahu bahwa 30 menit sebelum imunisasi dianjurkan memberikan Paracetamol 15 mg/kgbb pada anak untuk mengurangi ketidaknyamanan pasca vaksinasi, dilanjutkan setiap 3-4 jam bila diperlukan maksimal 6 kali dalam 24 jam.
- Jika demam, orang tua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI / sari buah) & memakaikan pakaian yang tipis.
- Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin.


Jenis Imunisasi
- Imunisasi yang diwajibkan BCG, Polio, DPT, Hepatitis B, Campak
- Imunisasi yg dianjurkan MMR, Hib, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, Influenza


>>> B C G
o Bacille Calmette - Guerin
o Vaksin hidup yg dibuat dari mycrobacterium Bovis yg dibiak berulang selama 1-3 tahun, sehingga di dapat basil yg tidak virulen tapi masih mempunyai imunogenitas.

o Untuk mengurangi resiko Tuberkulosis.

o BCG diberikan umur ≤ 2 bulan.

o Dosis :
- Bayi : 0,05 mL
- Anak : 0,1 mL

o Diberikan secara intra kutan di daerah insersio M deltoideus kanan.

o Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari, harus disimpan pada suhu 2-8oC, tidak boleh beku. Vaksin yang telah diencerkan harus dibuang dalam 8 jam.

o Orang tua diberitahu bahwa 2 minggu setelah imunisasi BCG, dapat timbul bisul kecil (papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2-4 bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan menimbulkan jaringan parut tanpa pengobatan khusus.
Bila ulkus mengeluarkan cairan, orang tua dapat mengkompres dengan cairan antiseptik.

o k.I BCG :
1. Uji Tuberkulan > 5 mm.
2. Menderita HIV, penyakit keganasan.
3. Anak dengan gizi buruk.
4. Sedang menderita demam tinggi.
5. Menderita infeksi kulit yang luas.
6. Pernah sakit TBC.
7. Kehamilan.



>>> Hepatitis B
o Sasaran vaksinasi Hepatitis B :
1. Semua bayi baru lahir tanpa memandang status infeksi virus Hepatitis B ibu.
2. Individu yang karena pekerjaan beresiko tertular virus Hepatitis B
Ex. : Tenaga medis
Cara pencegahan : pemakaian sarung tangan, sterilisasi instrumen kesehatan, membuang jarum disposable ke tempat khusus
3. Pasien Hemodialisis
4. Pasien yang membutuhkan transfusi berulang
5. Homoseksual, Biseksual

o Jadwal imunisasi Hepatitis B :
1. Imunisasi pertama diberikan segera setelah lahir
2. Min. diberikan sebanyak 3x
3. Hepatitis B yang ke-2 diberikan dengan interval 1 bulan dari Hepatitis B yang ke-1 (saat bayi berumur 1 bulan)
4. Hepatitis B yang ke-3 diberikan 5 bulan setelah Hepatitis B yg ke-2, yaitu pada umur 6 bulan

o Hepatitis B saat bayi lahir :
1. Bayi lahir dari ibu dengan status HbsAg yang tidak diketahui, hepatitis B1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dan dilanjutkan pada umur 3-6 bulan. Apabila semula status HbsAg ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg positif, maka masih dapat diberikan HBIg (Hepatitis B Imun aglobin) 0,5 mL sebelum bayi berumur 7 hari.
2. Bayi lahir dari ibu dengan status HbsAg-B ibu (+), dalam waktu 24-48 jam setelah lahir, bersamaan dengan vaksin Hepatitis B yang ke-2 diberikan juga HBIg 0,5 mL.

o Hepatitis B diberikan secara Intramuskular dalam :
- pada Neonatus & Bayi di Anterolateral paha
- pada Anak Besar & Dewasa di Regio Deltoid

o Dosis : - Neonatus & Bayi 0,5 mL
- Anak Besar & Dewasa 1 mL



>>> D P T
o Difteria, Pertusis, Tetanus.
o Difteria disebabkan Corneybacterium Diptheriae.
Pertusis (Batuk Rejan / Batuk Seratus hari) Bordetella Pertussis.
Tetanus Clostridium Tetani.



Usia 2 bln
o Imunisasi DPT diberikan 3x Usia 4 bln
Usia 6 bln
18 bln
o Booster
5 thn

o Dosis 0,5 mL, diberikan secara Intra muscular.

o Efek samping DPT : Demam, bengkak / nyeri, pada bekas suntikan, gelisah, menangis terus pasca vaksin.



>>> Polio
o Adalah penyakit yg disebabkan oleh virus poliomyelitis pada Medula Spinalis yg secara klasik menimbulkan kelumpuhan.

o Lumpuh layuh : - terjadi < 2 % semua inf Polio.
- berlangsung 2-3 hari.
- nyeri otot, Spasme pada anggota tubuh.

Vaksin Polio Oral
o Vaksin Polio
񗹤 Vaksin Polio Inactivated

o Vaksin Polio Oral :
- diberikan pada bayi baru lahir, sebagai dosis awal.
- dosis : 2 tts oral (0,2 mL).
- jika vaksin Polio Oral dapat disimpan beku pada temperature 20oC. Vaksin yg beku dengan cepat dicairkan dengan cara ditempatkan antara dua telapak tangan dan digulir-gulirkan dijaga agar warna tidak berubah, yaitu merah muda sampai orange muda.
- bila keadaan tsb dapat terpenuhi, maka sisa vaksin yang terpakai dapat dibekukan lagi, kemudian dipakai lagi sampai warna berubah dengan catatan (tanggal kadaluarsa).

o Vaksin Polio Inactivated :
- harus disimpan pada suhu 2-8oC & tidak boleh dibekukan.
- dosis 0,5 mL, disuntikkan Subkutan 3x berturut-turut dengan jarak 2 bulan antara masing-masing dosis.



>>> Campak
o Dosis 0,5 mL.
o Pada umur 9 bulan.
o Diberikan secara Subkutan dalam.
o Pada anak usia sekolah 10-12 tahun, hanya tinggal 50 % diantaranya yg masih mempunyai antibodi Campak diatas ambang pencegah.
o 28,3 % usia 5-7 tahun pernah menderita Campak walaupun sudah diimunisasi saat bayi.
o Berdasarkan hal tersebut, dianjurkan pemberian imunisasi Campak ulangan pada saat masuk Sekolah Dasar (5-6 tahun).
o Namun apabila telah mendapat vaksinasi MMR usia 15-18 bln, ulangan Campak pada umur 6 tahun tidak diperlukan.



>>> M M R
o Measles, Mumps, Rubella.
o Campak (Measles, Morbili).
- Gejala : demam, batuk, pilek, konjungtivitis, ruam kulit.
o Gondongan (Mumps, Parotitis).
- Gejala : demam, pembengkakan Unilateral / Bilateral kelenjar Parotis.
o Rubella (Campak Jerman).
- Gejala : ruam, limfadenopati Kel auricular.
o MMR diberikan umur 15-18 bln.
o Dosis : 0,5 mL.
o Diberikan secara Intra muskular / Subkutan.



>>> HIb
o Haemophilus Influenza tipe B.
o Infeksi HIb sering menyebabkan Meningitis & Pneumonia.
o Gejala Meningitis : demam, penurunan kesadaran, kaku kuduk, kejang, kematian.
o Diberikan sejak umur 2 bln.
o Dosis : 0,5 mL.
o Diberikan secara IM (Intra muskular).



>>> Demam Tifoid
o Di Indonesia ada 2 jenis vaksin :
- Oral.
- Vaksin Suntikan (Polisakarida).
o Vaksin Polisakarida diberikan pada umur > 2 tahun, diulang setiap 3 thn.
o Vaksin Oral untuk turis yang akan berkunjung ke daerah epidemis Tifoid.



>>> Varisela
o Cacar Air.
o Diberikan mulai usia 10 tahun.
o Dosis : 0,5 mL.
o Diberi secara Sub kutan (dosis tunggal).



>>> Hepatitis A
o Pencegahan Hepatitis A dengan pola hidup bersih / sehat dan imunisasi.
o Diberikan usia ≥ 2 thn.



>>> Influenza
o Vaksin Influenza diberikan untuk mencegah KLB pada musim dingin, maka vaksin diberikan pada musim gugur.
o Diberikan usia 6 bln – 9 thn.
o Dosis tunggal.



>>> Tanya Jawab Mengenai Imunisasi
1. Bayi / anak sedang pilek batuk, bolehkah di imunisasi ?
2. Mengapa jadwal imunisasi di beberapa tempat praktek dokter, klinik, RS, berbeda-beda ?
3. Jika sedang minum Antibiotik, bolehkah di imunisasi ?
4. Jika sedang minum obat lain, apakah boleh di imunisasi ?
5. Sesudah di imunisasi, apakah pasti tidak akan tertular penyakit tersebut ?
6. Jika pada usia Balita sudah di imunisasi lengkap, apakah di Sekolah perlu di imunisasi lagi ?



>>> Ringkasan Jadwal Imunisasi
1. Lahir (sedini mungkin) :
- Hepatitis B yang ke-1
- Polio O
2. 1 bulan : Hepatitis B2
3. 0-2 bulan : BCG
4. 2 bulan : Polio 1
DPT 1
HIb 1
5. 4 bulan : Polio 2
DPT 2
HIb 2
6. 6 bulan : Polio 3
DPT 3
HIb 3
7. 6 bulan : Hepatitis 3
8. 9 bulan : Campak
9. 10 – 18 bulan : MMR
HIb 4
10. 18 bulan : Polio 4
DPT 4
11. 2 tahun : Hepatitis A
12. 2-3 tahun : Tifoid
13. 5 tahun : DPT 5
Polio 5
14. 6 tahun : MMR
15. 10 tahun : Varisela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar