Jumat, 06 Maret 2009

CAIRAN & ELEKTROLIT

 Tubuh manusia terdiri dari :
1. Lean body mass :
 Air
 Tulang
 Jaringan bukan lemak
2. jaringan lemak

 Perbandigan lemak dan air dalam tubuh :
 Orang gemuk : lebih banyak lemak
 Orang kurus : lebih banyak air
 Bayi : lebih banyak air

 Air tubuh :
 intraSel : 35 – 40 % dari BB
 Plasma
 Cairan interstisial
 extraSel : 20 – 25 % dari BB

 Elektrolit dalam cairan tubuh :
 Kation
 Kalium ( k )
 Magnesium ( Mg )
 Natrium ( Na )
 Anion
 Klorida ( Cl )
 Protein
 Sulfat ( So4 )
 Bikarbonat ( HCO3 )

 Analisa gas darah :
 PH tubuh normal : 7,35 – 7,45
 < 7,35 : Asidosis
 > 7,45 : Alkalosis
 Asidosis
 Metabolik : CO2 menurun : kehilangan natrium
( diare )
 Respiratorik : CO2 meningkat : peny jantung

 Alkalosis
 Metabolik : CO2 meningkat : kehilangan klorida
( muntah- muntah )
 Respiratorik : CO2 menurun : ensefalitis

 Normal CO2 : 27 mEq/l



 Pemasangan cairan intravena ( infus )
Indikasi :
 Medis
 u/ terapi
- dehidrasi
- shock

 u/ maintenence / rumatan
- intake sulit

 u/ pemberian obat iv
- K.I oral : pasien tidak sadar

 Bedah
 Preoperatif
 Postoperatif

 Jenis / macam cairan :
 RL ( Ringer Laktat )
 DHF : komposisi cairan mirip intravaskuler
 Syok
 Komposisi RL :
- kalium : 4
- natrium : 130
- klorida 109
- laktat : 28
- Kalsium : 3
 Tidak boleh pada pasien kejang : natrium tinggi

 D5 % ( Dextrose 5 % )
 Tidak boleh pada pasien DM
 Pasien lemah

 Nacl
 Kejang

 Lain – lain ( KaEN I B, KaEN 3 B, Asering )

DEHIDRASI

 Adalah cairan yang dikeluarkan dari tubuh > cairan yang masuk
 Cairan yang keluar dari tubuh melalui :
 Ginjal : urin
 Kulit : keringat
 Paru – paru : uap
 Usus : tinja

 Cairan yang keluar biasanya disertai dengan elektrolit


 Penilaian derajat dehidrasi
 Tanpa dehidrasi
1. K.U : Baik, sadar
2. mata : normal
3. air mata : ada
4. mulut & lidah : basah
5. rasa haus : minum biasa, tidak haus
6. turgor kulit : kembali cepat

 Dehidrasi ringan / sedang
1. K.U : gelisah, rewel
2. mata : cekung
3. air mata : tidak ada
4. mulut & lidah : kering
5. rasa haus : haus, ingin minum banyak
6. turgor kulit : kembali lambat

 Dehidrasi berat
1. K.U : lesu, lunglai, tidak sadar
2. mata : sangat cekung dan kering
3. air mata : tidak ada
4. mulut & lidah : sangat kering
5. rasa haus : malas minum / tidak biasa minum
6. turgor kulit : kembali sangat lambat

REHIDRASI

 Adalah terapi untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat

 Jumlah cairan yang diberi harus sama dengan jumlah cairan yang telah hilang melalui diare atau muntah ( PWL = Previous Water Losses )

 Ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urin & pernapasan ( NWL = Normal Water Losses )

 Ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui tinja & muntah yang masih terus brlangsung ( CWL = Concomitant Water Loses )

 Jumlah cairan ( ml ) yang hilang, umur < 2 tahun, ( BB 3 – 10 Kg )

Dehidrasi PWL NWL CWL JUMLAH
Ringan 50 100 25 175
Sedang 75 100 25 200
Berat 125 100 25 250




 Jumlah cairan ( ml ) yang hilang, umur 2 – 5 tahun, ( BB 10 – 15 Kg )

Dehidrasi PWL NWL CWL JUMLAH
Ringan 30 80 25 135
Sedang 50 80 25 155
Berat 80 80 25 185

 Jumlah cairan ( ml ) yang hilang, umur > 15 tahun, ( BB 15 – 25 Kg )

Dehidrasi PWL NWL CWL JUMLAH
Ringan 25 65 25 115
Sedang 50 65 25 140
Berat 80 65 25 170

TERAPI DIARE ANAK TANPA DEHIDRASI

1. Terapi diare dirumah

2. beri anak > cairan daripada biasa
untuk mencegah dehidrasi

3. jenis cairan
 oralit

kebutuhan oralit berdasarkan umur
umur jmlh oralit tiap BAB jmlh oralit(2 hr)
< 1 thn 50 – 100 ml 2 bungkus
1 – 4 thn 100 – 200 ml 3 – 4 bungkus
> 5 thn 200 – 300 ml 4 – 5 bungkus
Dewasa 300 – 400 ml 5 – 6 bungkus

Cara memberikan oralit :
 berikan sesendok teh tiap 1 – 2 menit u/ anak < 2 tahun
 berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua
 bila anak muntah, tunggulah 10 menit kemudian berikan cairan lebih sedikit

isi cairan oralit ( WHO )
tiap 1 liter mengandung :
 3,5 g/l natrium klorida
 2,5 g/l natrium bikarbonat
 1,5 g/l kalium klorida
 20 g/l glukosa

 sup
 air tajin
 air matang

TERAPI DIARE DENGAN DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG

1. 3 jam pertama : 75 ml / Kg BB
2. Perbanyak oralit
3. setelah 3 jam, observasi kembali tanda dehidrasi
dehidrasi hilang : anak kencing dan lelah kemudian mengantuk & tidur.
4. tawarkan anak makanan, susu dan sari buah


TERAPI DIARE DENGAN DEHIDRASI BERAT

1. Caiaran intravena yang dianjurkan adalah larutan ringer laktat, bila tidak tersedia bisa diganti dengan garam faal ( NaCl ) atau KAEN IB, KAEN 3B

2. larutan intravena yang mengandung hanya glukosa, tidak boleh digunakan

3. untuk anak 1 bulan – 2 tahun dengan BB 3 – 10 Kg
 1 jam pertama : 40 ml / Kg BB / jam ~ 10 tetes / Kg BB / menit
 7 jam kemudian : 12 ml / Kg BB / jam ~ 3 tetes / KgBB / menit
 16 jam berikut : 125 ml / Kg BB oralit peroral, jika anak tidak mau minum teruskan cairan IV 2 tetes / Kg BB / menit

4. untuk anak > 2 – 5 tahun dengan BB 10 – 15 K g
 1 jam pertama : 30 ml / Kg BB / jam ~ 8 tetes / Kg BB / menit
 7 jam kemudian : 10 ml / KgBB / jam ~ 3 tetes / Kg BB / menit
 16 jam berikut : 125 ml / KgBB oralit peroral, jika anak tidak mau minum teruskan cairan IV 2 tetes / Kg BB / menit

5. untuk anak > 5 – 10 tahun dengan BB 15 – 25 Kg
 1 jam pertama : 20 ml / Kg BB / Jam ~ 5 tetes / Kg BB / menit
 7 jam kemudian : 10 ml / Kg BB / Jam~ 2,5 tetes / Kg BB /mnt
 16 jam berikut : 105 / Kg BB oralit peroral, jika anak tidak mau minum teruskan cairan IV 1 tetes / Kg BB / menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar