Kamis, 25 Juni 2009

GANGGUAN PSIKOSOMATIS

GANGGUAN PSIKOSOMATIK

Gangguan psikosomatik mrpk istilah yg tidak dipakai scr resmi.
Dlm PPDGJ-III, psikosomatik termasuk dalam gangguan somatoform.

Gg.somatoform adl kelompok gangguan yg memiliki gejala atau keluhan fisik (misal nyeri, mual, sakit kepala) di mana tidak ditemukan penjelasan medis yg adekuat, krn dasarnya adalah permasalahan psikologis.
Gejala / keluhan fisiknya cukup serius utk menyebabkan penderitaan emosional yg bermakna bagi pasien / menimbulkan perubahan fungsi peran.

Salah satu contoh gangguan somatoform adalah gangguan somatisasi.
Gangguan inilah yg merupakan diagnosis resmi utk gangguan psikosomatik.

Gangguan somatisasi ditandai oleh banyak gejala somatik / fisik yg tdk dpt dijelaskan secara adekuat dg px fisik & lab.
Gangguan ini:
-kronis (gejala telah ada selama bbrp tahun, onset sblm usia 30 th atau belasan)
-disertai distres psikologis bermakna & gangguan fungsi peran
-doctor shopping

Etiologi: multifaktorial:
-biologi
-genetik
-psikososial

Faktor predisposisi:
-jenis kelamin wanita
-tingkat pendidikan rendah
-sosial ekonomi kurang
-usia remaja/dewasa muda
-kepribadian cemas-menghindar, dependen, dan obsesif-kompulsif.

Diferensial diagnosis:
-gg.hipokondriasis (menderita penyakit spesifik)
-gg.konversi / histeri (gejala neurologis)
-body dysmorphic disorder (biasanya 1 keluhan bentuk / cacat tubuh)
-gg.depresi (lebih menonjol gejala depresinya)
-gg.kecemasan umum (cemas pada semua hal, tdk hanya keluhan fisik)
*Gg.somatisasi melibatkan sistem organ multipel  beragam keluhan fisik.

Terapi: sebaiknya ditangani oleh dokter tunggal shg pasien tdk berkesempatan terlalu berkeluh kesah.
Prinsip: mencari dasar permasalahan psikologis & menyadarkan pasien bahwa gangguannya adalah gangguan psikologis, bukan fisik.
Terapi utama adl psikoterapi kognitif-perilaku.
Terapi obat dpt diberikan bila terdapat gg penyerta seperti cemas atau depresi, tetapi memiliki resiko drug abuse.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar